Makna
pernikahan itu sejatinya apa.
Pernikahan
adalah ikatan memaksa antara dua akar budaya yang berbeda.
Kata
menikah dimaknai dengan penyatuan dua keluarga.
Maka
menikah adalah sakral di mata banyak manusia budaya.
Pernikahan
dianggap sebagai suatu kondisi keterikatan manusia satu dengan manusia lainnya.
Padahal
bukanlah pernikahan yang sebenarnya mengikat jiwa kedua anak manusia.
Kedua
jiwa hanya terikat dengan rasa yang muncul dari getaran dada.
Getaran
itu berasal dari jantung manusia sebagai ruang pembentuk rasa.
Rasa
itu menyiksa namun indah tatkala bahasa jiwa datang memuja.
Dan
bahasa jiwa itu bernama cinta.
Cinta
dan pernikahan itu tidaklah sama.
Akan
tetapi alangkah indahnya ketika sebuah pernikahan diikuti dengan jalinan cinta.
Cinta
menggema dalam balutan rasa illahi yang begitu nyata.
Sehingga
aku tak akan peduli dengan kata menikah di depan penghulu saja.
Kapan
waktu selama hidup bersisa, bisa saja kunikahi anak manusia sesuai kebutuhan
raga.
Berbeda
dengan itu semua, cinta akan terpelihara sampai datangnya zaman di mana jiwa
akan ditanya.
Dan
jiwa-jiwa itu pun tak akan menikah dengan jiwa yang punya nama.
Nama
adalah barisan kata untuk memuja keindahan raga semata.
Pernikahan
sejatinya telah terjadi diantara dua jiwa yang sudah mencinta.
Maka
jangan salahkan apabila aku memaknai kata pernikahan semau akalku juga.
Karena
ikatan pernikahan juga memaksaku dalam kondisi yang sama.
Sejatinya
aturan menikah siapa yang menginginkannya.
Orang
tua, saudara, tetangga atau khalayak manusia kah yang tak tak mau tahu esensi
jiwa.
Ketika
manusia berbicara tentang jiwa, maka akan terlihat gila bahasa bibirnya.
Manusia
gila dalam bahasa yang berbeda sebenarnya adalah manusia luar biasa.
Adalah
mereka yang memaknai hidup dan mahligai ketuhanan dalam kesucian jiwa.
Jiwa
kan tetap abadi walau terhunus perihnya kematian raga.
Maka
apa yang bisa kau dapat ketika memaknai pernikahan dalam hakikat jiwa.
Menikah
di dalam kata tak akan dapat bermakna guna.
Sehingga
telah berkata lisanku kepada jiwa.
Aku
tidak peduli akan menikah dengan siapa.
06 June 2013 | 11:10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar