Maka ketika kau tanyakan tentang cinta yang telah
menggenang
Kata cinta tak semudah apa yang bisa lidahku berikan
sembarang
Makna cinta di masa lalu tak lebih dari sekedar
desah rayu mengekang
Dulu cinta mengejar aku hingga malam berubah rupa
menjadi siang
Menggoda iman kala bertahan dari terjangan hamparan
gersang
Terpana gundah mata hatiku merundung cinta dalam
gelanggang
Mulutku bungkam menunggu waktu membalas cinta kian
mengundang
Namun lidahku terlalu kaku berkata cinta sebab
candaku terlalu garang
Kepada cinta tidakkah engkau begitu nista tatkala
jalan mulai membentang
Menutup ragu belenggu kelam takutnya senja pada sang
bintang
Melangkah kaki menuju cinta namun tak tahu hatinya
bimbang
Maka apa kesimpulan makna bercinta sesudah engkau
lelah terguncang
Makna bercinta bukanlah wujud sentuhan raga lalu kau
buat jadi merangsang
Ketika cinta meminta tubuh untuk bercinta menghasut
akal iman yang tumbang
Jangan kau gunakan sebuah kata sebutan cinta bila
dirimu terpacu menang
Lalu tanyakan pada mereka tentang adanya ruang
hikayat cinta penerang
Hikayat cinta hanya cerita dari pujangga yang
merindukan cintanya datang
Namun tak jarang cinta berulah menyayat sadis tubuh
pencinta berulang-ulang
Pada dirinya cinta terpaku menuduh jiwa menabuh laju
genderang perang
Hingga akhirnya terbunuh juga para pujangga karena
cinta berlalu hilang
Penulis: Anindya Gupita Kumalasari
05 July 2013 | 19:26
05 July 2013 | 19:26
wahai pencinta yang sedang bercinta, nikmati setiap langkah cinta
BalasHapus